Aneka Ragam Mie Khas Indonesia



Mie merupakan salah satu  makanan yang paling digemari di Asia, termasuk Indonesia. Buktinya banyak banget kan warung-warung mie yang bertebaran dijalan? Untuk kamu penggemar mie, rugi jika belum menyicipi Mie Khas Indonesia ini. Mie Khas Indonesia memang sudah terkenal enaknya dan juga kaya akan rempah. Menikmati kuliner Indonesia bersama keluarga lebih menyenangkan dengan Toyota Agya. Apa saja Mie Khas Indonesia Ini?


MIE CELOR

Jika kita ke Kota Palembang atau Jambi, Mie Celor merupakan kuliner wajib yang harus dicoba. Mienya berukuran besar dan lurus seperti spaghetti dengan kuah kental yang merupakan perpaduan antara santan, udang dan telur. Biasanya disajikan bersama potongan telur rebus, serpihan daging udang dan bawang goreng. Rasa asin dan gurih mendominasi cita rasa dari mie celor ini, juga aroma udang dan telur yang begitu terasa. 

Di Palembang, banyak dapat kita temui penjaja Mie Celor ini, salah satunya adalah Mie Celor 26 Ilir H. M. Syafei Z. Sedangkan di Jambi terdapat kedai besar yang menyajikan Mie Celor ini sebagai menu utamanya yaitu Mie Celor Hawa Jaya. Sedikit perbedaan Mie Celor Jambi dan Palembang ini adalah penggunaan daging sapi yang menggantikan udangnya.


MIE KOBA

Koba diambil dari nama daerah di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung, tempat dimana Mie Koba ini berasal. Kuah tenggiri yang segar dan gurih dengan sedikit semburat rasa manis dari gula aren, menjadikan Mie Koba menjadi kuliner khas Bangka Belitung yang tidak boleh dilewatkan. 

Awalnya saya pikir tidak ada unsur ikan di kuliner yang satu ini, karena rasanya tidak terlalu mencolok, tapi ternyata justru ikan tenggiri lah kunci dari Mie Koba. Saat ini Mie Koba tidak hanya bisa dinikmati di tempat asalnya, akan tetapi sudah bisa dinikmati juga di ibukota provinsi Bangka Belitung, Kota Pangkal Pinang. Mie Koba disajikan dengan jeruk kunci yang khas untuk menambahkan kesegaran hidangan ini dan telur ayam rebus sebagai teman lauknya.


MIE KOCOK

Kalau yang ini jelas kuliner khas Bandung. Mie kuning dan tauge dengan kikil sapi dan kuah kaldu sapi yang kental. Di beberapa tempat, sumsum sapi jadi tambahan topping yang sulit untuk ditolak. Banyak penjaja mie kocok dapat kita temui di kota Bandung, baik yang menggunakan gerobak keliling, ataupun yang menjualnya di kedai/kios permanen. Mie Kocok Mang Dadeng yang berjualan di Jl. Banteng (KH Ahmad Dahlan) menjadi salah satu penjaja Mie Kocok paling ternama di kota Bandung.


BAKMI JOGJA

Mau rebus, goreng atau nyemek? Pedesnya segimana? Itulah pertanyaan standar yang biasa diajukan penjual bakmi khas Jogja jika kita memesan kuliner mie yang satu ini. Untuk yang rebus, mie akan direbus dalam kuah gurih ditemani ayam, kol, telor, tomat, daun bawang, acar dan taburan bawang goreng. Sedangkan untuk mie goreng, maka kecap menjadi kunci "pemersatu" semua ingredient di atas. 

Di beberapa tempat, proses memasak bakmi Jogja ini masih menggunakan arang, mungkin inilah yang membuat bumbunya lebih meresap ke dalam mie sehingga membuat sajian menjadi nikmat. Bakmi Kadin yang berdiri tahun 1947 di Jogja merupakan salah satu penjaja bakmi Jogja yang legendaris dan banyak peminatnya. Juga Bakmi Pele yang berjualan di kawasan Alun-Alun Utara Jogja.


MIE CAKALANG

Terakhir kita mengunjungi Manado, ibu kota Provinsi Sulawesi Utara, untuk menikmati Mie Cakalang yang bisa disajikan dalam bentuk goreng ataupun kuah. Sepintas tidak ada yang berbeda dengan mie cakalang ini, tapi begitu kita menyuapnya terdapat rasa yang unik yang dihasilkan dari potongan ikan cakalang fufu alias cakalang asap, rasanya asin dan gurih. 

Bahkan karena "kesengsem' dengan rasa cakalang yang khas ini saya pesan ikan cakalang goreng untuk memperkuat cita rasa mie ini. Salah satu tempat dimana kita bisa menikmati sajian ini adalah di salah satu pusat kuliner di kota Manado, Jl. Wakeke, tepatnya di Dego Dego Manado Cafe.


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.